Tanah yang tandus tentu menjadi musuh para penggiat pertanian. Tidak
hanya mereka, bahkan orang biasa yang memiliki sepetak tanah pun bisa
jadi mendapat masalah jika tanah mereka tandus.
Secara umum, tanah tandus diartikan sebagai tanah yang tidak
mendukung berjalannya proses produksi pertanian. Tanah ini tidak
mengandung cukup unsur hara yang diperlukan tanaman agar bisa tumbuh
subur.
Ada dua klasifikasi tanah tandus, yaitu tanah yang pada dasarnya memang tandus dan tanah yang tandus karena penyebab tertentu.
Tanah Tandus: Bagian dari Serba-Serbi Pencemaran Tanah;
Tanah yang sebelumnya subur dan menghasilkan bisa berubah menjadi
tandus, kering, dan tidak lagi bisa menghasilkan sesuatu. Dalam hal ini,
penyebab paling umum dan utama adalah pencemaran tanah; yakni masuknya
zat-zat asing ke dalam tanah, yang mengganggu keseimbangan di dalamnya.
Apa saja penyebab tanah tandus?
Penggunaan pupuk anorganik;
Dalam dunia pertanian, pupuk anorganik dikenal sebagai bahan pemacu
tumbuhnya tanaman. Untuk meningkatkan hasil-hasil pertanian, petani
banyak menggunakan pupuk yang terbuat dari sejumlah zat kimia ini.
Meskipun berperan penting dalam membantu petani memperoleh hasil
pertanian yang lebih banyak, penggunaan pupuk jenis ini secara terus
menerus dalam jangka waktu yang cukup panjang akan membuat tanah menjadi
tandus. Akan lebih parah lagi jika penggunaannya tidak diselingi dengan
pupuk alami (organik) seperti pupuk hewan dan kompos.
Zat kimia yang terdapat didalam pupuk kimia jelas tidak baik untuk
tanah. Di samping itu, pupuk anorganik dapat mengakibatkan hilangnya
humus/unsur hara dari tanah, yang penting untuk pertumbuhan tanaman,
juga membuat tanah menjadi padat; sehingga tidak lagi mudah ditanami,
atau bahkan tidak bisa digunakan sama sekali.
Sampah yang sulit dihancurkan oleh organisme tanah;
Sampah telah didaulat sebagai salah satu penyebab pencemaran,
termasuk pencemaran tanah yang kemudian berujung pada tanah yang tandus.
Sejumlah orang, sayangnya, membuang sampah dengan sembarangan. Lebih
parahnya lagi, sampah yang mereka buang langsung ke tanah adalah sampah
yang tidak bisa didaur ulang secara alami dalam waktu singkat; seperti
plastik, kaleng, logam, dan sebagainya. Plastik misalnya, dibutuhkan
waktu yang sangat lama sebelum bisa diurai dengan baik.
Dampaknya, sampah akan tersimpan di dalam tanah; menghalangi laju
aliran air, juga mengacaukan kinerja mikroorganisme yang penting bagi
pertumbuhan tanaman. Belum cukup dengan itu, sampah-sampah ini bisa jadi
mengandung zat kimia yang kemudian tersebar di dalam tanah. Dampaknya?
Tidak diragukan lagi, akan mengubah tingkat kesuburan tanah; tanah subur
pun bisa menjadi tandus.
terima kasih infonya
BalasHapusTerima kasih.
BalasHapus